Marwan Dasopang Hadiri Sertifikasi Pembimbingan Haji dan Umroh yang Digelar Kemenag dan UIN Syarif Hidayatullah

Prowan

 


GNi


 


 


 


 

Marwan Dasopang Hadiri Sertifikasi Pembimbingan Haji dan Umroh yang Digelar Kemenag dan UIN Syarif Hidayatullah

Admin Media
Kamis, Oktober 24, 2024

Marwan Dasopang Hadiri Sertifikasi Pembimbingan Haji dan Umroh yang Digelar Kemenag dan UIN Syarif Hidayatullah




Jakarta, 23 Oktober 2024 – Marwan Dasopang, salah satu tokoh nasional, menghadiri agenda *Sertifikasi Pembimbingan Haji dan Umroh* yang diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pembimbing dalam memberikan layanan kepada jemaah haji dan umroh, guna memastikan seluruh proses ibadah berjalan dengan baik sesuai standar syariah dan regulasi pemerintah.

Meningkatkan Kompetensi Pembimbing Haji dan Umroh

Pelatihan dan sertifikasi ini menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas layanan kepada jemaah. Pembimbing haji dan umroh diharapkan tidak hanya memahami aspek-aspek teknis ibadah tetapi juga mampu menangani berbagai kondisi darurat yang mungkin terjadi selama perjalanan. Dalam pembukaan acara, Marwan Dasopang menyampaikan bahwa keberhasilan pembimbing dalam mendampingi jemaah sangat bergantung pada kompetensi dan kesigapan mereka dalam menghadapi tantangan di lapangan.  

“Dengan adanya sertifikasi ini, kita berharap para pembimbing mampu memberikan pelayanan prima kepada jemaah, tidak hanya dari aspek ibadah tetapi juga dari sisi psikologis dan kesehatan. Setiap jemaah harus merasa aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah,” ujar Marwan.

Pengawasan Keuangan Haji dan Umroh: Transparansi dan Akuntabilitas

Selain fokus pada peningkatan kualitas pembimbing, Marwan Dasopang juga menyoroti pentingnya pengelolaan keuangan haji dan umroh. Ia menegaskan bahwa kebijakan pengawasan keuangan yang diterapkan Kemenag harus berjalan secara transparan dan akuntabel demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Kita harus memastikan bahwa setiap rupiah dari dana jemaah dikelola dengan penuh tanggung jawab dan digunakan secara efisien. Pengawasan yang ketat mulai dari pengumpulan, alokasi, hingga pelaporan dana harus menjadi prioritas,” tegasnya.




Pengelolaan dana haji dan umroh melibatkan banyak pihak, termasuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan biro perjalanan. Pemerintah dan lembaga terkait memiliki tugas berat untuk memastikan dana ini digunakan secara tepat dan terhindar dari penyalahgunaan. Marwan juga menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga untuk meminimalisir potensi penyimpangan.  

“Setiap proses harus didokumentasikan dengan baik dan terbuka untuk diaudit. Kepercayaan masyarakat adalah aset berharga yang harus kita jaga dengan transparansi dan akuntabilitas,” tambahnya.

Sinergi Pemerintah, Akademisi, dan Pelaku Industri

Acara sertifikasi ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri perjalanan haji dan umroh. Kemenag bersama UIN Syarif Hidayatullah memfasilitasi forum diskusi selama kegiatan berlangsung, dengan tujuan menggali masukan dari berbagai pihak guna menyempurnakan regulasi dan tata kelola haji dan umroh di masa depan.

Peserta yang hadir dalam acara ini mencakup para pejabat Kemenag, akademisi, pelaku biro perjalanan, serta pembimbing haji dan umroh dari berbagai daerah. Mereka semua menyepakati pentingnya kolaborasi dan evaluasi berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas layanan dan pengawasan dana.

Komitmen Terhadap Pelayanan dan Kepercayaan Masyarakat

Marwan Dasopang mengakhiri keterangannya dengan menekankan bahwa peningkatan kompetensi pembimbing dan pengawasan keuangan merupakan dua aspek yang saling berkaitan. Menurutnya, hanya dengan pengelolaan yang profesional dan layanan yang berkualitas, kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan haji dan umroh dapat terjaga.

“Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan ibadah haji dan umroh berjalan lancar dan dana yang dikelola dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Ini bukan hanya soal pelayanan, tetapi soal menjaga amanah umat,” tutup Marwan.

Dengan adanya acara ini, diharapkan pembimbing haji dan umroh yang telah tersertifikasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pengalaman ibadah jemaah. Selain itu, pengawasan yang ketat terhadap dana juga diyakini akan meningkatkan kepercayaan publik dan menjaga integritas penyelenggaraan ibadah haji dan umroh di Indonesia.

Acara berlangsung sukses dan mendapat respons positif dari peserta, yang berharap kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin untuk menjaga kualitas layanan dan pengawasan keuangan haji dan umroh di masa depan.(Gajah)