Medan(Mabes News)– Aksi brutal kembali mengguncang warga Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, pada Selasa (22/10/2024) dinihari. Sekitar pukul 02.30 WIB, kelompok geng motor (gemot) bersenjata menyerang warga dengan senjata tajam dan senjata api. Serangan brutal ini mengakibatkan dua orang warga, Jinggo Samosir dan Adam Djorgi, tewas di tempat dengan luka tembak dan bacokan, sementara beberapa korban lainnya mengalami luka serius dan saat ini dirawat di rumah sakit terdekat.
Saksi mata di lokasi kejadian, Tumpak dan Zul, mengungkapkan bahwa serangan dilakukan oleh sekitar seratus orang yang mengendarai sepeda motor, bersenjata parang dan senjata api. “Mereka datang tiba-tiba dengan motor, menyerang tanpa alasan jelas. Beberapa dari kami yang berusaha melarikan diri ditembaki, yang lainnya dibacok tanpa ampun,” ujar Tumpak saat diwawancarai.
Menurut Zul, penyerangan ini sangat terorganisir dan tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan sebelumnya. “Kami sangat terkejut, mereka langsung melakukan kekerasan begitu tiba. Seratusan orang, bersenjata lengkap. Kami tidak tahu apa motifnya, tapi ini sangat brutal,” tambahnya.
Selain menjadi aksi kekerasan yang mengerikan, serangan ini memunculkan dugaan bahwa ada keterlibatan pihak pengembang. Desa Amplas dan sekitarnya dikenal sebagai wilayah yang sedang berkembang pesat dengan berbagai proyek infrastruktur dan pembangunan properti. Konflik terkait lahan atau kepentingan proyek kerap terjadi, dan serangan semacam ini menimbulkan spekulasi bahwa bisa saja ada kaitannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam proyek tersebut.
Beberapa warga di sekitar lokasi penyerangan menyebutkan bahwa sebelumnya sempat terjadi perselisihan terkait lahan yang sedang dalam proses pembangunan. “Ada isu soal lahan di sini, beberapa orang mengatakan itu milik warga, tapi ada juga pihak yang mengklaim sebagai bagian dari proyek pengembangan. Kami tidak tahu pasti, tapi ada kemungkinan ini bukan sekadar aksi geng motor biasa,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Polisi setempat juga tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan pihak luar dalam penyerangan ini. “Kami akan menyelidiki semua aspek, termasuk kemungkinan adanya motif lain selain kriminalitas biasa. Jika memang ada keterkaitan dengan pihak pengembang atau konflik lahan, itu akan menjadi fokus kami dalam penyelidikan lanjutan,” kata seorang petugas dari Polsek Percut Sei Tuan.
Serangan mendadak ini membuat warga sekitar ketakutan dan cemas terhadap keamanan di wilayah mereka. Beberapa warga bahkan mulai mengungsi sementara, khawatir aksi balas dendam atau serangan lanjutan dari geng motor tersebut. "Kami takut kalau mereka kembali lagi. Kami tidak tahu harus berbuat apa, dan keamanan dari pihak kepolisian sangat kami butuhkan sekarang," ujar seorang warga.
Warga juga mendesak pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah tegas dalam menangani masalah geng motor yang kerap menimbulkan teror di wilayah Medan dan sekitarnya. “Ini bukan kejadian pertama. Geng motor sudah sering kali melakukan aksi kekerasan, tapi kali ini sangat kejam. Kami minta pemerintah bertindak cepat, jangan sampai semakin banyak korban,” kata Zul.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan yang melibatkan geng motor di wilayah Medan. Geng motor selama ini dikenal tidak hanya terlibat dalam tindak kriminal seperti pencurian dan penganiayaan, tetapi juga kerap digunakan dalam konflik terkait lahan atau proyek pengembangan.
Kapolsek Percut Sei Tuan memastikan bahwa polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan tengah memburu pelaku penyerangan. “Kami sudah mengidentifikasi beberapa orang yang terlibat dan saat ini sedang dalam pengejaran. Pihak kepolisian akan bertindak tegas terhadap siapapun yang terlibat dalam aksi biadab ini,” tegas Kapolsek.
Selain itu, polisi juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pengembang yang aktif di wilayah Desa Amplas, untuk memastikan apakah ada keterkaitan antara serangan geng motor ini dengan kepentingan bisnis atau konflik lahan. “Kami akan menggali lebih dalam motif di balik serangan ini dan memastikan seluruh pelaku diadili,” tambahnya.
Sementara itu, kondisi di Desa Amplas masih dalam pantauan pihak berwenang untuk mencegah terjadinya serangan susulan. Warga diimbau untuk tetap tenang namun waspada, dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.(Bambang)